Connie Rahakundini Bakrie Berikan Pesan Penting Buat KAPOLRI, Pasca Demo Mahasiswa

NASIONAL94 Dilihat

Derapperistiwa.id | Jakarta,

Kondisi Semarang saat ratusan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jawa Tengah #BergerakAdilidanTurunkanJokowi direpresi aparat kepolisian, ditembaki gas air mata hingga ditahan dan tidak diberi akses pendampingan hukum,” tulis akun X @walhinasional dikutip Rabu, 28 Agustus 2024.

Dalam video yang beredar, terlihat polisi membubarkan demonstran dengan menembakkan gas air mata. Beberapa mahasiswa juga terlihat dipukul oleh aparat.

Asap gas air mata yang ditembakkan polisi juga sampai ke pemukiman warga di sekitar Jalan Pemuda. Akibatnya sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak, turut menghirup pedihnya gas air mata.

Kronologi Demo Di Semarang

Kejadian ini bermula ketika massa aksi long march melewati sejumlah ruas jalan di Kota Semarang. Massa juga melintasi Jalan Pahlawan di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah. Personel kepolisian telah bersiaga di lokasi tersebut.

Para demontrasi kemudian menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota dan DPRD Kota Semarang. Hingga pukul 18.00 WIB, pengunjuk rasa tak membubarkan diri.

Polisi mulai membubarkan kerumunan dengan menggunakan water cannon dan gas air mata. Meski pengunjuk rasa sempat berusaha bertahan, polisi terus maju mendesak demonstran hingga massa akhirnya mundur ke arah utara.

Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 35 pengunjuk rasa dirawat di tujuh rumah sakit di Kota Semarang. Banyak mahasiswa peserta demo mengalami sesak napas, pingsan, dan luka di kepala. Hingga saat ini, beberapa korban masih mendapatkan perawatan.

Tak hanya itu, puluhan mahasiswa dan pelajar peserta unjuk rasa ditangkap dan dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang. Namun, sebanyak 33 pengunjuk rasa dalam aksi di Semarang kini dibebaskan pada Selasa, 27 Agustus 2024, pukul 17.00.

“Terdiri atas 9 mahasiswa, 23 pelajar, dan 1 warga sudah dibebaskan,” ujar perwakilan Tim Kuasa Hukum Gerakan Rakyat Menggugat Jateng, Andhika pada Selasa (27/8/ 2024).

Prof.Connie Rahakundini Bakrie analis militer buka suara menanggapi kondisi di Tanah Air yang semakin hari semakin memprihatinkan, melalui acount IG nya ia menulis pesan kepada Kapolri sebagai berikut

“Salam Kedaulatan Rakyat!”

Karena aku masih bertugas mengajar di St. Petersburg mohon ijin titip pesan untuk Pak Kapolri yaaa :

“Bahwa adik2 kita pelajar dan mahasiwa menyuarakan suara kedaulatan rakyat atas negrinya yang hendak lebih jauh dirusak oleh nafsu kuasa”.

“Maka justru tugas TNI & POLRI bersama kita berada disisi mereka untuk menjaga negri ini. Pentungan dan moncong senjata seharusnya mengarah ke istana Sang Raja Tergila gila Kuasa, bukan kepada para adik adik pemberani pembela kedaulatan rakyat, yang dengan gagah berani bergerak demi merawat negrinya!”

Penggunaan kekuatan berlebih dan/atau kekerasan dalam menangani aksi demonstrasi berisiko melanggar HAM,”

Salam hormat dan salam juang !!

MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!

Prof Connie Rahakundini Bakrie St Petersburg State University, Russia.

 

Editor : D Wahyudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *