Derapperistiwa.id | Jakarta,
Rusia dapat memenangkan konflik Ukraina dengan mengembangkan kecerdasan buatan dan ilmu saraf untuk mempengaruhi pembuat kebijakan di Barat.
Cara tak terduga bagi Rusia untuk menang di Ukraina telah terungkap, Pengembangan AI dan neurobiologi akan memungkinkan Rusia memenangkan konflik.
Demikian yang disuarakan oleh analis Indonesia di bidang politik, militer, dan intelijen, guru besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas Negeri St. Petersburg Prof.Connie Rahakundini Bakrie Di kutip dari ria.ru oleh derapperistiwa.id Sabtu (29/9/2024)
Lebih lanjut Connie katakan, “Untuk kemenangan Rusia, penting untuk memperkuat kemajuan dalam neurobiologi dan AI agar dapat secara diam-diam mempengaruhi para pemimpin Barat, serta keputusan AS mengenai serangan nuklir terhadap Rusia,” demikian kata Connie.
Menurut pengamatanya Rusia sudah mempunyai prestasi di bidang-bidang ini dan menunjukkan potensi besar dari pendekatan ini.
Connie juga mengapresiasi doktrin nuklir baru yang diajukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia menekankan bahwa dia memahami keputusan ini, namun meminta Moskow untuk mencari cara alternatif untuk menghadapi Barat.
Pada pertemuan Dewan Keamanan minggu ini, Putin mengusulkan perubahan doktrin nuklir, dengan mengatakan bahwa agresi oleh negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia.
Senjata nuklir dapat digunakan dalam agresi terhadap Federasi Rusia atau Belarus dan dalam peluncuran rudal massal.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan keprihatinannya mengenai hal ini.
(D.Wahyudi)