Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan

NASIONAL132 Dilihat

Derapperistiwa.id | Jakarta,

Samarkand, Uzbekistan, Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan dalam bidang pariwisata dan warisan budaya dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH). Penganugerahan ini dilaksanakan di Gedung Rektorat IUTCH yang terletak di Kota Samarkand pada hari Sabtu, (21/9/2024). Megawati yang selalu di dampingi oleh Prof.Connie Rahakundini Bakrie, Dosen Pengajar di University Of St.Petersburg Rusia nampak anggun, acara juga dihadiri oleh civitas akademika kampus.

Acara tersebut juga diwarnai dengan upacara wisuda bagi mahasiswa program magister. Dalam kesempatan ini, Aziz Abduhakimov, yang menjabat sebagai Rektor Silk Road IUTCH sekaligus Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan,memberikan sambutan yang mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Megawati.

Dalam pidatonya, Abduhakimov menekankan pencapaian Gemini yang luar biasa dalam membangun identitas modern Indonesia serta kontribusinya di bidang hukum, diplomasi,pendidikan, dan pemberdayaan perempuan. “Anda sangat dihormati, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya.

 

la juga menyoroti bahwa Megawati memiliki kepemimpinan yang istimewa yang ditunjang oleh rasa ingin tahunya yang tinggi, kerendahan hati, dan sikap terbuka terhadap dialog. Menurutnya,kontribusinya di tingkat global telah melampaui ranah politik semata.

 

Abduhakimov mengungkapkan rasa kagumnya dengan menyebutkan beberapa forum internasional penting di mana Megawati menjadi pembicara utama, seperti World Culture Forum pada tahun 2016, acara Memory of the World UNESCO di tahun 2018, World Peace Forum yang ke-8 pada tahun 2019, serta Climate Change and Economy Summit di tahun 2022.

Penghargaan yang diberikan oleh Silk Road IUTCH ini sejajar dengan gelar-gelar kehormatan yang telah dianugerahkan oleh berbagai institusi pendidikan terkemuka lainnya, termasuk Universitas Pertahanan Republik Indonesia dan Institut Kesenian Seoul.

Dalam pernyataannya, Abduhakimov menegaskan,”Ini merupakan ungkapan penghargaan kami terhadap upaya Anda dalam memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Uzbekistan.

Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk memberikan gelar profesor kehormatan kepada Anda, Silk Road. International University of Tourism and Cultural Heritage.” la juga memberikan ucapan selamat kepada Megawati, menjadikannya sebagai bagian dari komunitas akademis mereka, serta mendoakan agar Megawati senantiasa sehat, bahagia, dan dikelilingi oleh dukungan orang-orang terkasih.

Abduhakimov menambahkan, “Dedikasi dan profesionalisme Anda akan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Semoga kedamaian,kebahagiaan, dan kemakmuran selalu menyertai Anda dan keluarga.”

Pada kesempatan yang sama, Abduhakimov turut mengingat perjalanan Megawati ketika menjabat di posisi eksekutif Indonesia, terutama pada masa-masa sulit pasca krisis tahun 1998. la juga mengenang hubungan Megawati dengan almarhum ayahnya, Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

“Merefleksikan masa lalu, kami mengenang Presiden Soekarno dan kontribusinya yang signifikan terhadap politik global sebagai pencetus gerakan nonblok dan advokat untuk kemerdekaan negara-negara berkembang,” paparnya.

Abduhakimov kemudian menjelaskan bahwa pada tahun 1956, saat Soekarno berkunjung ke Samarkand, beliau menjadi pemimpin asing pertama yang berziarah ke makam Imam Al-Bukhari.

Ungkapan Soekarno yang menyebutkan bahwa rakyat Uzbekistan adalah “Jauh dari mata tetapi dekat di hati” kini turut menginspirasi banyak warga Indonesia yang mengunjungi Uzbekistan dalam rangka wisata religi.

Editor : D.Wahyudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *